Teng .. . ..teng .. . . .
Bel pulang berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas dengan antusias, tidak terkecuali Sung Mi yang seperti biasa memperhatikan kerumunan teman satu kelasnya yang ribut keluar kelas. “Sung Mi”, Sung Mi menoleh pada Min Woo yang sudah berdiri di samping bangkunya. “Sudah? Kajja!”, Sung Mi segera bangkit dari duduknya, ternyata sedari tadi ia menunggu Min Woo. “Maaf, Sung Mi. Hari ini lagi – lagi sepertinya aku tidak bisa pulang bersamamu”, ujar Min Woo, merasa bersalah. Wajah Sung Mi berubah kusut, “Latihan lagi?”, tanya Sung Mi. Min Woo mengangguk lemah. “Jangan memasang wajah seperti itu, pergilah. Kau harus banyak berlatih untuk audisi bukan?”, Sung Mi berusaha tersenyum, walaupun ia sangat ingin pulang bersama Min Woo. “Baiklah, kau hati – hati di jalan”, ujar Min Woo lalu menghilang dari pandangan Sung Mi. Sung Mi hanya menghela nafas.
Sung Mi POV
“Baiklah, kau hati – hati
di jalan”, sekilas kulihat Min Woo tersenyum padaku lalu berlari menuju tempat
latihannya seperti biasa. Koridor sekolah sudah sepi, hanya tinggal beberapa
anak yang masih sibuk dengan aktivitas masing – masing. Sama seperti Min Woo,
yang sibuk dengan aktivitas dance nya
akhir – akhir ini. Hal itu membuat kami sering pulang masing – masing. Min Woo
berlatih dengan keras untuk bisa trainee
di Starship Entertainment, untuk mengejar cita – citanya. Cita- citanya dari
dulu adalah menjadi artis yang lihai dalam berbagai hal, terutama dance. Aku sangat mendukung keinginannya
itu, tapi tak jarang aku menyesalkan kerja kerasnya yang mengakibatkan waktu
kebersamaan kami tersita. Aku sangat merindukan Min Woo yang dulu.
POV end
Sudah seminggu lebih
setelah Min Woo mengucapkan janjinya pada Sung Mi, yaitu akan menjaga Sung Mi
dari gangguan para namja dan akan tidak akan pernah meninggalkannya. Sung Mi
tidak pernah berpikir Min Woo akan menepati janjinya. Untuk remaja usia 17
tahun, sangat sulit untuk menepati janji. Tapi, hari ini Min Woo menepati
janjinya dan pulang bersama dengan Sung Mi. Diam – diam Sung Mi selalu
tersenyum di belakang punggung Min Woo ketika ia dibonceng Min Woo seperti hari
– hari sebelum Min Woo sibuk dengan rutinitas latihannya.
“Sung Mi, ada yang ingin
aku katakan padamu”, ujar Min Woo ketika mereka berhenti di taman. “Mengatakan
apa?”, tanya Sung Mi antusias. “Ada dua hal”, ujar Min Woo memberi jeda.
“Pertama, aku diterima untuk trainee di
Starship”, ujar Min Woo datar. “Jinja??”, Sung Mi hampir berteriak saking
senangnya. “Tapi kenapa wajahmu begitu?”, tanya Sung Mi melihat raut wajah Min
Woo yang berbeda dengan suasana yang ada. “Yang kedua”, lanjut Min Woo tanpa
memperdulikan kecemasan Sung Mi. Sung Mi bersiap untuk mendengar berita bagus
apa lagi kali ini. “Aku menyukai seorang yeoja, namanya Ah Ra, Min Ah Ra”, ujar
Min Woo, pandangannya melayang entah kemana. Oh tidak! Sepertinya bukan ini
yang ingin didengar Sung Mi.
“Siapa?”, tanya Sung Mi.
“Ah Ra, dia teman satu kelas dance denganku”,
jelas Min Woo. Ah Ra? Siapa dia?. Tapi kini bukan itu masalahnya. Ini salah,
bukan ini yang ingin didengar Sung Mi. Tiba – tiba Sung Mi merasa lebih baik
kalau Min Woo sibuk latihan daripada ia harus mendengar semua ini hari ini. Sung
Mi hanya diam. “Kau pasti mengerti kalau aku tidak bisa terus bersamamu seperti
dulu. Jadi, mulai sekarang kuharap kau bisa menjaga dirimu dengan baik”, ujar
Min Woo lalu pergi meninggalkan Sung Mi yang masih terpaku. Sepeninggal Min
Woo, air mata Sung Mi meluncur begitu
saja. Sekarang siapa yang akan melindunginya?
Sudah dua hari sejak Sung
Mi mendengar pengakuan Min Woo tentang wanita yang disukainya. Walaupun begitu,
sikap Min Woo masih biasa padanya. Hanya yang berbeda kali ini adalah Min Woo
tidak lagi pulang bersamanya, melainkan bersama Ah Ra, yeoja yang ia sukai. Ya,
kini Min Woo sudah menjadi namjachingu yeoja lain. Sung Mi menunduk sedih, dan
berjalan menuju suatu tempat.
Sung Mi POV
Apa semua laki – laki
seperti itu? Meninggalkan yeoja begitu saja padahal ia sudah berjanji untuk
menjagaku? Apa yang salah denganku? Kenapa dia harus menyukai yeoja lain?.
Aish!! Dasar Min Woo babo!.
POV end
Sung Mi duduk bersandar
pada dinding yang menjadi pengokoh pintu menuju lantai teratas gedung
sekolahnya. Ia sibuk merobek – robek kertas yang dibawanya sambil merutuki Min
Woo ‘babo’, terus menerus.
“Semua namja sama saja!”
“Semua yeoja sama saja!”
Sung Mi terdiam sejenak.
Menyadari kalau suaranya tidak sendirian. Ada suara lain yang mengikuti. Hati –
hati, Sung Mi menengok ke belakang. Selama beberapa detik Sung Mi terpaku,
seorang namja bermata lebar menatapnya dengan tatapan yang sama dengan cara Sung
Mi menatap namja dihadapannya itu. Tiba – tiba Sung Mi tersadar. “Waaaaa!!”,
Sung Mi langsung berdiri dan berlari menuruni tangga kembali menuju sekolahnya.
Sementara itu, namja tadi memandang Sung Mi yang pergi dengan wajah terheran –
heran.