Pada suatu
hari, ada seorang gadis yang termenung di dekat jendela. Bukan sekedar
termemung , tapi dia sedang memperhatikan sesuatu, tepatnya seseorang. Orang
itu adalah seorang pemuda yang selalu melintas di matanya. Gadis itu tak pernah
lelah memperhatikan pemuda itu. Di satu waktu, ia mencuri kesempatan untuk
lebih dekat dengan pemuda itu. Meskipun hanya tak lebih dari jarak 10 meter dan
dalam waktu 10 detik. Meski ia hanya bisa mendengar suara berat milik si pemuda
selintas saja. Saat ia tak mendengar suara berat itu lagi, ia tahu kalau ia
telah melampaui jarak dan waktunya.
Pada suatu
hari, ada seorang gadis yang termenung di dekat jendela. Bukan sekedar
termenung, tapi menunggu sesuatu, tepatnya seseorang. Namun ia sadar, pemuda
itu tak akan pernah datang. Jika ia tak menghentikannya, maka penantiannya akan
menjadi penantian tak berujung.
Pada suatu
hari, ada seorang gadis yang termenung di dekat jendela. Bukan sekedar
termenung, tapi memikirkan sesuatu, tepatnya seseorang. Orang yang tidak pernah
memikirkannya. Orang yang tidak pernah menunggunya. Orang yang tidak pernah
memperhatikannya. Bahkan orang itu tidak pernah menyadari bahwa dirinya ada.
Pada suatu
hari, tak ada lagi seorang gadis yang termenung, memperhatikan, menunggu dan
memikirkan seseorang. Ia menutup jendelanya rapat – rapat. Tak ada lagi pemuda
yang ditunggu, tak ada lagi bayangan sendu di kisahnya yang sendiri itu.
0 komentar:
Posting Komentar