Sungmi sedang menyapu
kelas ketika tiba – tiba Yunha datang dengan tergesa – gesa. “Sungmi ayo kita
keluar!”, ajak Yunha sambil menarik lengan Sungmi. “Kemana?”, tanya Sungmi
heran. “Ke depan kelas Kwangmin!”, jawab Yunha. Dengan cepat Sungmi melepas
paksa lengannya dari genggaman Yunha. “Yunha! Kau kan jelas – jelas sudah tahu
kalau aku berusaha menghindari Kwangmin. Kenapa kau malah mengajakku ke depan
kelasnya sekarang?”, tanya Sungmi tak percaya. “Tapi situasinya berbeda. Ini
sesuatu yang sangat penting. Ayolah kau harus ikut aku”, paksa Yunha. Yunha
langsung menarik lengan Sungmi dan menggenggamnya erat, terpaksa Sungmi pasrah
dibawa Yunha walaupun hatinya merasa khawatir dan jantungnya berdegup sangat
cepat.
“Sudah sampai”, ujar Yunha
lalu melirik Sungmi yang terpaksa ia ‘seret’ kesini. “Sungmi ah!”, pekik Yunha
kesal melihat mata Sungmiyang tertutup rapat. “Kenapa kau menutup matamu? Cepat
buka”, perintah Yunha tidak sabar. “Tapi aku takut”,tolak Sungmi. “Takut pada
apa? memangnya aku mengajakmu melihat hantu? Cepat buka matamu”, ujar Yunha
mulai kesal. Sungmi perlahan membuka matanya. Ia langsung menarik tangannya
yang digenggam Yunha dan menempelkannya di depan mulutnya. Ia tidak percaya pada
apa yang ada di depannya. Depan kelas kwangmin kini sudah dihias layaknya
panggung. Yang lebih membuatnya terkejut, Kwangmin duduk di kursi yang
disediakan sambil memegang gitar biru tosca yang diberikannya!. Sungmi melihat
sekitarnya sudah banyak orang yang menonton mereka. Kwangmin meraih mic di
depannya, “Sungmi noona”. Sungmi menoleh pada Kwangmin, jantungnya berdegup
terlalu cepat. Kwangmin mulai memetik gitarnya membuat intro lagu ‘boyfriend’.
Would you be my girlfriend?
Sungmi memekik terkejut,
Sungmi yakin kalau ia sedang bermimpi sekarang. “Aww!”, pekik Yunha kesakitan.
“Kenapa kau mencubitku?”, tanya Yunha kesal. “Jadi ini bukan mimpi?”, gumam
Sungmi tak percaya. “Tentu saja ini bukan mimpi”, ujar Yunha sambil bergabung
dengan penonton lain dan membiarkan Sungmi yang masih terpaku.
Di belakang Kwangmin, Hyunsung,Jeongmin,Minwoo,
dan Youngmin bernyanyi mengikuti alunan gitar Kwangmin sambil menari.
nan neoui Boy Friend
neon naui Girl Friend
neon naui Girl Friend
geu eotteon mueotbodado
nunbusin neoreul gatgodo
maeil nan bappa bappa
ni mameun apa apa
nae sarang byeonhaji anha
neo malgo boiji anha
ireon nae mameul wae jakku mollajuneunde
gakkeumeun neomu pigonhae
neol dwiro hal ttaedo
neon nae yeope isseo jugo
eotgallime datumedo
hangsang naui soneul kkwak jabajul
You Baby You You
Mereka menunjuk pada Sungmi
nega isseo maeil nan useul su isseo
ojik nan neoui Boy Friend e e e
neomanui Boy Friend e e e
naega neol jikyeojulge neol hangsang
akkyeojulge ojik neol wihan naega dwae julge
neon naui Girl Friend e e e
namanui Girl Friend e e e
naman barabwajullae neol wihan byeori doelge
neo hanamaneul wihan nan neoui
Boy Friend
neol wihan naui maeumeun byeonhaji anha
i sesang banjjogi nado neol nochineun anha
geokjeonghajima neol ullijin anha
You’re my girl
My my world
neon naman mideumyeon dwae
ojik nan neoui Boy Friend e e e
neomanui Boy Friend e e e
naega neol jikyeojulge neol hangsang
akkyeojulge ojik neol wihan naega dwae julge
neon naui Girl Friend e e e
namanui Girl Friend e e e
naman barabwajullae neol wihan byeori doelge
neo hanamaneul wihan nan neoui
Boy Friend
Suara tepuk tangan mulai terdengar. Kwangmin
berjalan menghampiri Sungmi. “Bagaimana kau..?”
“Donghyun hyung yang mendekor semua dan
meminta izin pada guru”, ujar Kwangmin melihat Sungmi yang terus tersenyum
sejak penampilan mereka.
“Aku sudah lama tidak melihat seyum itu”
“Mwo?”, Sungmi tak mengerti
“Di toko musik”, ujar Kwangmin tersenyum
“Kau ingat?”, tanya Sungmi tak percaya
Kwangmin hanya mengangguk. “Saranghae”
Sungmi menatap Kwangmin. “Waeyo? Kenapa kau
diam saja?”, tanya Kwangmin khawatir
Sungmi menggeleng pelan, “Anio”
Kwangmin terbelalak, begitu juga penonton yang
masih setia di tempat.
Tiba – tiba Sungmi tertawa kecil, “Naedo
saranghae”
Kwangmin menghela nafas lega, “Aissh, kau
ini”. Kwangmin memeluk Sungmi, “Saranghae”. Sungmi membalas pelukan itu,
“Jeongmal saranghae”.
--The End--