Alhamdulillah blogku ga kosong - kosong amat. Let me introduce myself. I'm Justiva and i love reading novel. Ga akan banyak basa - basi. sekian, gomawo! :)
Sekalian curhat juga ya, file - file di FD ( Flash Disk) ku pernah nggak sengaja kehapus. Buat kalian yang file-nya nggak sengaja terhapus dan pingin file-nya ada lagi, aku rekomendasiin pake recuva. Caranya gampang banget, gini tahapannya:
hilangkan centang "include Google Chrome" dan
klik Install
3. Akan terbuka Recuva Wizard, Klik Next
Klik
Next
4. Pilih jenis data yang akan kamu recover dan klik
next
Pilih Jenis Data
5. Pilih lokasi
terhapusnya filemu
Pilih Lokasi Terhapusnya Filemu
6.
Klik start untuk mulai scanning.
Start Scanning
7. Daftar data yang
terhapus akan muncul, dalam contoh berikut, file dengan nama “File
Penting Terhapus.doc” yang sengaja PG hapus untuk keperluan testing
telah ditemukan oleh Recuva.
File telah Ditemukan
8. Centang file
yang ingin kamu kembalikan dan klik tombol “Recover”
Recover File Yang Kamu Inginkan
9.
Pilih lokasi yang kamu ingin gunakan sebagai tempat mengembalikan file
anda yang terhapus dan klik “OK”
Pilih Lokasi Penyimpanan File
Hasil Recovery
10. Proses Recovery file telah selesai.
Proses Recovery Telah Selesai
11.
File anda yang terhapus telah dikembalikan ke folder yang kamu pilih.
You're
my lady You're my lady You're my lady... with you
Jakeunge mwo eottae jjalbeumyeon eottae gwaenchanha gwaenchanha
kkotbodeon
Neoya
Yeppeuda yeppeuda namdeul boda soknunsseopdo gilgo ttongbaedo gwiyeowo
*Hey yo, Andwineunge ddak hanaitseo mot chamneunge ddak hanaitseo
Neojanha aljanha tumyeonghan nae yeoja sondaejima
Naman naman naman bodeon your eyes soknunsseope ppajyeo beorin your man
Oneungil aljanha na yeogi itseo
Rap>(You're my lady) Tic Toc Uriee siganeun meomchugogogo (you're
my lady)
Talk talk danhanmadimandeodeo (you're my lady... with you) wonrae
eopsdeon
Geotcheoreom gwaenchanheun geotcheoreom geureohge nan ji nael su eopseo
No
No no
*Hey yo, Andweneunge ddak hanaitso, mot chamnengeu ddak hanaitso Neonjanha aljanha tumyeonghan, nae yeoja sondaejima Naman naman naman bodeon your eyes, soknunsseope ppajyeo beorin your man Oneungil aljanha nateogi itseo
Nage ippeun geojitmandeulman neul eonwattdeoni Geotjinman cheoreom nan sarajyeottjanha ( you are my girl ) Geurime tto harereul jikyeo, niga uneun geu nalkaji beoteo Pyeonhi oge haejugosipo
Hey yo, Byeol il eoptneun cheokhago itseo, byeonham eoptneun cheok hagoitseo Olgera mitjanha nugudo, nae yeoja sondaejima Naman naman naman noden youre eyes, suknunsseope ppajyeo beorin your man Oneungil aljanha nayeogi itseo
Rap : She's a liar, an tteonanda haettjanhayo johattdeon geotdeulman nan Gieoknayo waeyo Geudeun eodin gayo nan yeogi ittjanhayo tteonajimayo eotteohge haeya Salsuittnayo Gajimayo nal apeuge hajimayo gaseumiapawa beotil sugaeoptjanhayo Geotjinmal irago jangnan ieottdago ppalli malhaeyo...Jebal...
Translate
:
You're my lady
You're my lady
You're my lady, With you
What's wrong with being small, what's wrong with being short
It's okay, it's okay, it's you over flowers
You're pretty, pretty, than others
You have long eyelashes and you're belly is cute
Cause i said you're pretty, i really think you got pretty
Cause i sai it's okay, i really think you're cheating on me
Ya,
katanya sih gitu. Coba tanya Andin deh, dia kan wakil KM
Clarissa to Jesslyn
Aku
lagi ngirit pulsa, kamu aja yang sms Andin. Kalau udah pasti, sms aku ya! ;)
Jesslyn to Clarissa
Ok! :)
Jesslyn to Andin
Din,
besok bawa raket ga?
Andin to Jesslyn
Ya,
bawa
Jesslyn to Andin
Oh,
ok. Makasih
Andin to Jesslyn
Yup!
Jesslyn to Clarissa
Clar,
aku udah nanya tadi, besok bawa raket,ok!
Keesokan harinya..
“Kamu bawa ‘kok’ ga?” tanya
Clarissa pada Jesslyn. Jesslyn menepuk dahinya menyadari kebodohannya lupa
membawa kok. “ Ya udah, nanti kita main pasangan ini, kita berdua aja”, usul
Clarissa seakan tahu apa yang dipikirkan Jesslyn. “Ok deh. Ayo ke lapang”, ajak
Andin baru saja datang setelah ganti baju. “Oh ya,Danish itu kelas X.1 lho”,
ujar Clarissa tiba – tiba saat mereka bertiga berjalan menuju lapangan. “Yang
bener ?”, tanya Jesslyn meyakinkan. Kelas Danish berjarak 2 kelas dari kelas Jesslyn.
Clarissa mengangguk sambil melirik pada Jesslyn yang terlihat bahagia.
“Bukannya kelas X.1 jadwal olahraganya sama kayak kita ya?”
My POV
Aku hampir tidak percaya ternyata
kelasnya hanya beda 2 kelas dari kelasku. Entah kenapa aku merasa lega dan
senang mendengar itu. Dan jadwal olahraga kami sama. Tanpa sadar aku
mempercepat langkahku.
All POV
Semua anak kelas XI IPS 4 sudah
berkumpul di lapangan menunggu guru olahraga datang. Ada juga yang bermain
- main dengan raket yang mereka bawa.
Walaupun matahari hari ini sepertinya sedang mengeluarkan seluruh sinar yang ia
miliki, tak menyurutkan semangat mereka untuk olahraga badminton hari ini.
“Gila, panas banget. Jes, kita ke kantin dulu yu, beli minum”, ajak Andin
sambil menyeka keringat di dahinya. Tanpa aba – aba lagi, mereka , Andin dan Jesslyn
pun pergi ke kantin. Setiba mereka dari
kantin, guru olahraga mereka sudah berada di lapang dan lapang sudah mulai
terisi oleh anak kelas X.1“ayo cepetan, nanti kita dimarahin bapak lagi”, ujar Jesslyn sambil menarik Andin untuk
segera menuju lapang. “Sekarang kalian latihan memegang raket yang benar dan
menjaga keseimbangan kok di atas raket”, suara lantang guru olahraga menambah
kelelahan Andin dan Jesslyn yang berlari dengan cepat dan memasuki barisan agar
tidak dihukum. “Sekarang kalian boleh bubar”, perintah pak guru yang langsung
disambut baik oleh murid-muridnya. “Kalian tadi kemana aja, aku cariin juga”,
ujar Clarissa sambil cemberut. “Kita habis dari kantin buat beli minum, eh
sekarang malah tambah cape”, jelas Andin yang masih ngos – ngosan. “Andin
ayo!”, panggil seseorang. “Aku kesana ya!” Andin segera menuju orang yang
memanggilnya. “Kita latihan juga yu!”, ajak Clarissa. Setelah beberapa menit
berlatih di bawah terik matahari, “udahan yu!, cape nih, mana panas lagi”,
gerutu Clarissa yang langsung disetujui Jesslyn. Jesslyn dan Clarissa pun
melapor pada guru mereka bahwa mereka sudah melakukan latihan sembari
beristirahat. Tepat disamping pak guru, mereka beristirahat. Dalam sekejap, Jesslyn
langsung menangkap sosok yang selalu ia tunggu. Danish, sedang berlatih bermain
badminton juga, tak lebih dari 2 meter didepannya. Jesslyn tak mengalihkan
pandangannya sampai Danish melihat ke arahnya.
My POV
Dia terlihat keren sekali saat
bermain badminton. Aku bahkan tak mau mengalihkan pandanganku darinya walaupun
Clarissa terus menepuk lenganku. Dia berhenti bermain, mungkin lelah. Tiba –
tiba saja ia melihat ke arahku dan mata kami bertemu.Aku benar – benar
kaget. Refleks aku membuang pandanganku
ke arah lain. Saat aku memberanikan diri, aku menoleh ke arah dimana aku memperhatikannya. Aku tak
melihatnya lagi karena temannya, menggantikannya bermain badminton.
What if I
never knew
What if I never found you
I'd never have this feeling
in my heart
How did this come to be
I don't know how you found me
But
from the moment I saw you
Deep inside my heart I knew
Chorus:
Baby
you're my destiny
You and I were meant to be
With all my heart
and soul
I give my love to have and hold
And as far as I can see
You
were always meant to be my destiny
I wanted someone like you
Someone
that I could hold on to
And give my love until the end of time
But
forever was just a word
Something I'd only heard about
But
now you're always there for me
When you say forever I believe
(chorus)
Maybe
all we need is just a little faith
'Cause baby I believe that love
will find the way
(instrumental bridge)
Baby you're my
destiny
You and I were meant to be
With all my heart and soul
I
give my love to have and hold
And as I far as I can see
From now
until eternity
You were always meant to be my destiny
“Aku jadi penasaran siapa cowo itu? Baru kali
ini aku denger kamu ngomongin cowo”, ujar Andin setelah aku menceritakan
tentang laki – laki itu. “Kamu ga ngeliat dia lagi seminggu ini?”, tanya
Clarisa memastikan. Aku mengangguk. Kami
tiba di lapangan olahraga dan menghampiri guru kami yang sudah menunggu. Hari
ini jadwal olahraga untuk lari mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali. Namun
tidak hanya kelas kami saja yang menggunakan lapangan, ada juga kelas 1 yang
akan melakukan lari, sama seperti kelas kami.
My POV
Bagian pertama yang berlari adalah
perempuan. Murid perempuan di kelasku sudah berjejer, siap untuk berlari. Aba –
aba sudah diberikan. Semua berlari, awalnya hanya jogging lama kelamaan mulai
berlari cepat. Aku mulai lelah di
putaran kedua, kuperlambat lariku. Orang – orang melewatiku dengan
mudahnya. Aku menunduk sejenak,
memperhatikan kakiku yang lelah karena berlari. Saat kuangkat kepalaku lagi,
kulihat sosok itu. laki – laki yang berjalan tegap dengan pandangan acuh itu.
ia berlari melewatiku. Aku tertegun sejenak, menghentikan langkahku. Aku
melihatnya lagi.
All
Semua sudah melakukan lari 5
putaran dan lelah. Aku duduk disebelah Andin dan Clarisa. Aku masih bingung
dengan kejadian tadi, masalahnya aku tidak melihatnya lagi setelah itu. larinya
cepat sekali kalau dibandingkan dengan perempuan. Aku minum dengan tatapan
berpikir. “Kenapa? Pusing?” tanya Andin yang melihatku ‘bengong’. “Ah, ga…”,
pandanganku lagi – lagi beralih padanya. Dia duduk beristirahat di depan kanan
tempat aku duduk. Andin yang melihatku ‘bengong’ lagi, menoleh ke arah yang aku
lihat. “Jadi yang mana cowo itu?”, tanyanya tiba – tiba. Clarisa yang sedang
minum hampir terdesak mendengar ucapan
Andin. “Cowo itu? mana?” ujarnya berlebihan. “Itu…., yang lagi ngobrol,
kulitnya putih,leher panjang, rambutnya agak keriting”, jelasku tanpa sadar
menyebutkan ciri-cirinya . “Oooooh!!!”, Andin dan Clarissa ber-oh ria. “Kalau dia sih aku juga tau”, kata
Clarissa yang kontan membuatku menoleh padanya dan memasang tampang bertanya.
“Dia itu namanya Danish. Dia itu cowo tertampan kedua setelah Faris di antara
kelas 1, sayangnya dia itu super cuek, apalagi sama cewe”, terang Clarissa
panjang lebar. “ Tau banget nih anak kalau soal cowo”, komentar Andin yang
disusul tawa manis kami bertiga.
My POV
Ternyata laki – laki itu bernama Danish.
Clarissa bilang dia laki – laki tertampan kedua di antara kelas 1 dan sikapnya
juga cuek terhadap wanita. Aku akui kalau dia memang cukup tampan. Tapi yang
lebih membuat aku menarik, dia itu cuek. Sudah kuduga dari raut muka dan cara
berjalannya, ia orangnya acuh tak acuh dan dugaanku ternyata benar. Lucu juga
Clarissa yang memang dari kelas 1 selalu haus akan informasi mengenai cowo
ganteng menurut versinya. Kali ini, aku rasa informasi dari Clarissa bisa
membuatku senang.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, dan kini aku naik
menjadi kelas 2 sma. Ketika memasuki gerbang, banyak orang yang berlarian
dengan memakai atribut yang aneh – aneh. Mereka adalah murid baru yang sedang
mengikuti MOS. Lucu sekali melihat mereka berlari terburu –buru sambil
memakai atribut – atribut itu, rasanya
seperti bernostalgia. Aku segera ke
kantin untuk membeli minum dan menunggu teman-temanku di bangku depan kantin. Beberapa saat kemudian, aku melihat salah
satu temanku melambaikan tangannya sambil berjalan menghampiriku. Aku balas
melambaikan tanganku dan tersenyum padanya. Pandanganku sejenak beralih pada
salah seorang peserta MOS yang berjalan tepat di belakang temanku. Jalannya yang tegap, dan
pandangannya yang acuh tak acuh membuatku terus memperhatikannya.
All
“Hei! Aku panggil koq kamu ngelamun
aja? Aku udah di depan kamu, jadi turunin tangan kamu itu. Diliatin orang tuh”,
Clarisa, temanku menyadarkanku. Aku segera menurunkan posisi tanganku. “Kamu
kenapa pagi – pagi udah ngelamun?” tanya Clarisa sambil menengokkan kepalanya
seakan dia tahu kalau aku sedang memperhatikan seseorang. “Jangan – jangan kamu
lagi ngeliatin dia ya?”, ujarnya tiba – tiba menunjuk kecil ke arah seseorang.
Aku melirik ke arah orang yang ditunjuknya. Seorang peserta MOS yang berbadan
tinggi dan ramping untuk tubuh seorang laki- laki dan aku akui dia cukup
tampan. “Ah, bukan, aku ga merhatiin dia
koq”, jawabku jujur. “Tapi dia ganteng kan?” tanyanya dengan nada antusias, aku
bisa menebak kalau dia menyukai orang itu. “ Yah, lumayan”, jawabku. “Tau ga?
Dia itu udah jadi perhatian semua orang disini lho, terutama perempuan. ”, ujar
Clarisa tanpa mengalihkan pandangannya.
My POV
Aku tidak heran, dari wajahnya yang
cukup tampan menurutku, dia pasti mudah menarik hati para wanita. Tapi berbeda
denganku, aku tidak mudah menyukai seseorang. Mungkin karena aku belum
diperbolehkan berpacaran sehingga aku menutup diri pada laki – laki sampai saat
ini. Tapi entah mengapa, laki – laki itu membuatku memperhatikannya. Namun kemana dia? Ketika aku mengalihkan
pandanganku pada seseorang yang ditunjuk Clarisa, aku tidak melihatnya lagi.
All
“Apa kamu ga bosen merhatiin dia
terus?”, ujar Andin pada Clarisa yang terus menerus memperhatikan kelas Faris,
murid baru yang fenomenal itu. “Iya, dia juga ga akan keluar, Clar” tambahku.
Aku, Andin dan Clarisa sedang berdiri menunggu antrian kamar ganti. Clarisa
berbalik “Dia itu genteng banget, sayangnya dia udah punya pacar”, ujar Clarisa
dengan nada sedikit kesal. Sudah seminggu berlalu sejak MOS, dan memang baru
diketahui kalau Faris sudah memiliki pacar dari SMP-nya dan itu menjadi berita
hangat di kalangan perempuan, terutama penggemarnya yang kini patah hati.Namun
sepertinya Clarisa masih menjadi penggemar setianya. “O ya, waktu hari pertama
MOS kamu bilang bukan merhatiin Faris, terus siapa?” tanya Clarisa tiba – tiba
diikuti tatapan penasaran Andin.
My POV
Sudah seminggu berlalu dari hari
pertama MOS, dan sudah seminggu pula aku tidak melihatnya. Laki – laki yang
berjalan dengan tegap serta pandangannya yang acuh tak acuh. Selama itu pula
aku tidak memberitahu teman-temanku tentangnya, Karena walau bagaimanapun,
tidak ada yang bertanya. Namun sekarang, Clarisa bertanya padaku.
Pasti kalian udah pada tau dan nggak asing lagi denger kata CINTA, ya kan??? :)
Apa cinta hanya diperuntukkan bagi couple saja? Siapa bilang?? . Love is not only about couple, guys! Cinta itu bisa mencakup cinta terhadap Allah swt, sesama manusia, keluarga, dan juga teman and sahabat - sahabat kita. In my opinion, Cinta bisa menyebabkan beberapa hal positif. For example:
Cinta bisa membuat kita bahagia
Itu sudah tidak aneh lagi
Cinta bisa membuat kita peduli
Apabila kita tidak mengenal, mengasihi, atau bahkan mencintai, kita tentu tidak akan memperdulikan siapapun. Kalian peduli kan sama orang tua kalian? kalau ada teman yang sedang mengalami masa sulit, kita pasti membantunya bukan? Itulah yang dinamakan peduli. Karena kita mencintai otangtua, saudara dan teman-teman kita.
Cinta bisa membuat kita menghargai
Apabila kita mencintai sesuatu atau seseorang, kita pasti menghargai sesuatu atau orang tersebut.
Cinta membuat kita mengenal dan memilki teman
Especially, Love make us enjoyed this life. Cinta membuat kita menikmati hidup
Although, there is a sadness thing in love. But, kita harus mengingat hal - hal positif yang didapat dari cinta.
NB: Bersyukurlah bagi orang yang sering menghargai dan mencintai sesuatu
Ji Hyun makan bersama kedua orangtuannya untuk yang terakhir kali
Kebersamaan Hang Kang dan Ji Hyun saat piknik yang terakhir kalinya
Keakraban Ji Hyun dan Yi Kyung ( ternyata mereka bersaudara ) untuk terakhir kali
Scheduler : Yang memberi air mata ke - 3 adalah In Jung
Saat - saat dimana Ji Hyun memasuki lift kematian dan Scheduler mengantarnya sambil menahan haru
Scheduler : Di masa depan, sedikit demi sedikit mimpi kita akan tercapai. Nyatanya, Song Yi Kyung adalah malaikat Song Yi Soo, karena kau aku memiliki alasan untuk hidup. Di dunia ini kau adalah orang yang paling berharga untukku. " Yi Kyung kau harus bangkit dan jangan menangis lagi", pesan scheduler. Yi Soo menuntaskan urusannya pada Yi Kyung ( sebenernya ini di ep 19, hehe :P ) Yi Soo berpamitan pada Yi Kyung; detik - detik kepergian scheduler :'(
_ 2 Tahun Kemudian _
Ketika In Jung mengingat masa lalu bersama Ji Hyun dan Seo Woo
Kang Min Ho menjalani sisa 3 tahun hukumannya Park Seo Woo bersama staff Han Kang
Yi Kyung bekerja di cafe milik Hang Kang ( adegan ini ketika hari terakhir Yi Kyung bekerja)
Akhirnya Yi Kyung dapat berkumpul kembali dengan keluarganya
Hang Kang & Yi Kyung : ( Ji Hyun & Yi Soo) karena dirimu aku berbahagia
Drama 49 days ini menceritakan tentang Ji Hyun ( Nam Gyu-ri ) yang akan menikah dengan tunangannya, Kang Min Ho ( Bae So Bin ). Namun, sebuah kecelakaan mobil membuatnya koma. Lalu, Rohnya bertemu dengan "scheduler" Song Yi Soo ( Jung Il Woo ) yang memiliki tugas mengantar roh orang yang meninggal ke lift kematian. Karena Ji Hyun adalah roh yang belum mati, maka ia diberi kesempatan untuk hidup kembali, tetapi dengan 1 syarat. Syaratnya yaitu, dia harus mengumpulkan 3 air mata murni dari orang yang benar-benar mencintainya dalam waktu 49 hari ( orang tua tidak termasuk ). Ia dibantu kembali ke kehidupan nyata dengan meminjam tubuh seseorang, Song Yi kyung (Lee Yo-won). Dalam pengembaraannya, ia tak pernah menduga ada rahasia yang disembunyikan orang terdekatnya.