“Boyband? Kau?”, Sung Mi memandangi Kwang Min dari ujung kaki sampai
ujung kepala tak percaya. “Kenapa kau memperhatikanku seperti itu?”, tanya
Kwang Min tak suka. “Anio”, Sung Mi berusaha menahan tawa. “Ya sudah kalau tidak
mau ikut”, Kwang Min berjalan begitu saja melewati Sung Mi. “Eh? Chankaman!”.
***
Sung Mi menatap Kwang Min tak
percaya. Saat di studio tadi, ia seakan melihat Min Woo yang sedang dance,
bukan Kwang Min. Kwang Min yang merasa diperhatikan sejak tadi, menoleh dengan
tatapan sinis. “Kenapa kau melihatku terus?”. Sung Mi menggeleng cepat.
“Kenapa kau ikut audisi menjadi
boyband?”, tanya Sung Mi penasaran. “Molla, hanya ingin saja”, jawab Kwang Min
asal. Sung Mi mengerucutkan bibirnya sebal. “Oh iya, apa yang ingin kau
ceritakan padaku?”, tanya Kwang Min. “Cham! Kurasa Min Woo mulai takut
kehilanganku”, ujar Sung Mi semangat. Kwang Min menatap Sung Mi sejenak lalu
tertawa keras, membuat semua penumpang bis menoleh ke arahnya.
“Ya! Kenapa kau tertawa?”, tanya Sung
Mi sebal. “Kau ini terlalu percaya diri. Kenapa kau bisa berpikiran seperti
itu?”, tanya Kwang Min, berusaha menghentikan tawanya. “Dia bertanya padaku
tentangmu”, ujar Sung Mi, membuat Kwang Min benar – benar berhenti tertawa.
“Tentangku?”
“Mungkin saat kita pergi ke festival
dance kemarin, dia melihat kita berdua”
“Jadi kemarin dia melihatku?”
“Aku tidak tahu”, Sung Mi mengangkat
kedua bahunya. “Tapi kurasa, dari nadanya bertanya padaku, dia sedikit tak suka
aku dengan namja lain”, tambahnya. Kwang Min menyipitkan matanya, “Kau ini
sepertinya terkena penyakit percaya diri akut ya?”
“Mwo?!”
“Tapi kurasa itu berarti rencana ini
berjalan sangat lancar”
“Geureyeo? Kurasa juga begitu”
“Lalu bagaimana dengan Ah Ra?”, tanya
Sung Mi.
“Maksudmu?”
“Apa kau lupa kalau rencana ini bukan
untukku saja?”. Kwang Min hanya diam, tak menjawab pertanyaan Sung Mi karena ia
sendiri tak tahu apa ia masih memerlukan rencana itu atau tidak.
…
Kwang Min buru – buru memasukkan buku
– bukunya ke dalam tas. Ia dan Sung Mi
sudah sepakat pulang bersama hari ini. “Kwang Min”. Kwang Min menoleh dan
terkejut melihat Ah Ra yang berdiri di depannya. “Mworago?”, tanya Kwang Min
ketus. “Ada pesta di rumahku, datanglah”, undang Ah Ra. Kwang Min menyampirkan
tas di bahunya. “Pesta apa?”, tanyanya malas. Ah Ra sedikit terkejut mendengar
pertanyaan itu. “Itu…pesta ulang tahunku”. Kwang Min menoleh cepat, melihat Ah
Ra yang terlihat kecewa. “Oh? Saengil chukka hamnida. Mianhae, aku tidak bisa
datang”, ujar Kwang Min pura – pura acuh lalu segera pergi meninggalkan Ah Ra.
Kwang Min POV
Kenapa aku bisa melupakan ulang tahun
Ah Ra? Biasanya aku tidak pernah melewatkan ulang tahunnya dua tahun terakhir
ini. Ada apa denganku? Dia pasti merasa sangat kecewa
POV end
Kwang Min menghampiri Sung Mi yang
duduk di halte depan sekolah. “Mianhe, apa kau sudah menunggu lama?”, tanya
Kwang Min. “Anio, tidak juga”, jawab Sung Mi. Sung Mi memperhatikan Kwang Min
yang tidak bersemangat. “Kurasa kita sebaiknya berjalan kaki saja”, ujar Sung
Mi. “Hm? Wae?”, tanya Kwang Min heran. “Molla, hanya ingin saja”, Sung Mi
tersenyum. Kwang Min menyipitkan matanya, “Sepertinya aku pernah mendengar itu”.
Sung Mi tersenyum. “Ayolah kita jalan saja, aku belum pernah pulang dengan
berjalan kaki”, pinta Sung Mi dengan wajah memelas. Kwang Min tersenyum,
“Geurae”. Kwang Min dan Sung Mi pun melewatkan bis yang biasa mereka tumpangi
dan pulang dengan berjalan kaki. Tanpa mereka sadari, sepasang mata tengah
memperhatikan mereka.
…
“Kenapa kau tidak datang ke pesta
ulang tahun Ah Ra?”, tanya Sung Mi. “Oh itu. Aku..”, Kwang Min tiba – tiba
berhenti. “Kau tahu darimana hari ini Ah Ra mengadakan pesta ulang tahun?”,
tanya Kwang Min heran. “Sudah kuduga”, gumam Sung Mi. “Mwo?”, Kwang Min semakin
tak mengerti. “Aku diundang oleh Min Woo”, ujar Sung Mi. “Pantas saja”, gumam
Kwang Min.
“Lalu kenapa kau tidak datang?”
“Untuk melihat kemesraan Min Woo dan
Ah Ra? No, thanks”, jawab Sung Mi ketus.
“Kau sendiri kenapa tidak datang? Aku
yakin kau diundang”
“Aku lupa hari ini ulang tahunnya”,
ujar Kwang Min lesu.
“Mwo? Kau melupakan hari ulang
tahunnya?”. Kwang Min mengangguk.
“Apa dia sadar kalau kau lupa hari
ulang tahunnya?”, tanya Sung Mi penasaran. “Kurasa begitu. Dia terlihat kecewa
saat aku tidak sadar kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya”, jawab Kwang
Min, mengingat tatapan kecewa Ah Ra. Sung Mi mengusap dagunya, “Kupikir dia
masih berharap padamu”, ujar Sung Mi, membuat mata Kwang Min membulat.
“Kenapa kau berpikir seperti itu?”
“Bukankah kau bilang dia terlihat
kecewa? Mungkin saja dia berharap kau masih menyukainya dan tak menyangka kau
bisa melupakan hari ulang tahunnya”, ujar Sung Mi asal. Kwang Min terdiam,
memikirkan apa yang dikatakan Sung Mi.
0 komentar:
Posting Komentar